UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Jurusan Sistem
Informasi
Paper Kelompok
Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
Semester
Genap tahun 2014
PEMANFAATAN E-CRM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN
GORBY
W SITUMORANG
1501187110
BAMBANG
TRI HERMANTO
1501182961
ANDREAS 1501166434
ALBERTUS
HANDOKO AGUNG WIDODO 1501151205
TIYARA EKA SEPTIANTI 1501165375
06PAM / 04
Abstrak
Perkembangan
dalam dunia bisnis yang sangat cepat dan persaingannya yang ketat membuat para
perusahaan ini memikirkan cara untuk menjaga hubungannya dengan para customer,
karena customer merupakan asset paling berharga dalam hubungan berbisnis.
Oleh
karena itu, perusahaan berusaha untuk menjaga loyalitas pelanggan karena dengan
adanya pelanggan yang loyal akan berdampak terhadap keberlanjutan dari
pembelian mereka terhadap suatu produk dan jasa pada perusahaan tertentu serta
kesediaan melakukan rekomendasi produk atau jasa kepada pihak-pihak lain.
Penulisan dilakukan dengan mengikuti
seminar tentang Customer Relationship Management dan Melakukan studi
kepustakaan dan mencari jurnal di internet sebagai refrensi
Diharapkan dengan penulisan ini pembaca
dapat mengerti tentang sejarah, tipe,keunggulan dan kelemahan CRM dan contoh penerapannya dalam lingkungan
kerja.CRM dilakukan untuk meningkatkan pelayanan sehingga loyalitas.
Kata Kunci
Customer
Relationship Management , E-CRM, loyalitas
, pelanggan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seiring dengan
berkembangnya dunia bisnis,
yang terlihat dari beberapa
perusahaan yang telah memiliki banyak pelanggan. Dan Kemajuan ilmu teknologi
informasi yang dari waktu ke waktu semakin berkembang kearah yang lebih baik. Perkembangan
teknolo gi ini menyebabkan per sain gan dalam dunia bisnis
menjadi semakin
ketat.
Salah
satu teknologi yang berkembang dan
sangat diminati saat ini adalah dunia Internet. Internet menjadi sesuatu
yang sangat populer, karena
masyarakat cenderung lebih menyukai kemudahan dan
kepraktisan untuk mendapatkan informasi.Sehingga kemampuan untuk berinovasi dan
bekerjasama antar pelaku bisnis dan industri meningkat dengan pesat. Munculnya
teknologi internet memungkinkan perusahaan besar dan kecil untuk bersaing
secara efektif dibandingkan sebelumnya.
CRM
adalah suatu strategi pedekatan dengan pelanggan yang di gunakan untuk
meningkatkan tingkat kepuasan
para pelanggan dan juga untuk meningkatkan profit
bagi perusahaan. Manfaat yang
didapatkan dengan penerapan
CRM pada perusahaan
adalah dapat mempertahankan
loyalitas pelanggan yang lama dan juga dapat menarik dan menambah pelanggan
yang baru, pelaksanaan CRM dapat dilakukan dengan sistem yang berbasiskan
internet (E- CRM) yang dapat di akses kapan
saja dan dimana saja.
Contohnya
perusahaan yang menggunakan website sebagai sarana
untuk mengenalkan atau mempromosikan produk layanannya pada calon pelanggan dan
juga mempertahankan hubungan dengan pelanggan yang sudah ada. Dengan website perusahaan harus mencakup berbagai informasi mengenai produk layanan
sampai dengan berbagai informasi mengenai internal perusahaan.
Manfaat
dari pengaplikasian E-CRM bagi perusahaan adalah mempermudah perusahaan untuk
berinteraksi dan memberiakan informasi
kepada pelanggan yang
berasal dari berbagai
tempat. Selain itu bagi
pelanggan sendiri, penggunaan E-CRM
dapat mempermudah pelanggan
dalam mendapatkan informasi yang diperlukan dari perusahaan tersebut.
1.2 Ruang
Lingkup
Penetapan
ruang lingkup Customer Relationship Management (CRM)
pada paper ini adalah mengenai:
1. Sejarah CRM
2. Tipe CRM
3. Keunggulan dan
Kelemahan CRM
4. Contoh Penerapan CRM dalam meningkatkan loyalitas
1.3 Tujuan
dan Manfaat
Berdasarkan
pembahasan pada latar belakang, maka dapat ditentukan tujuan pembuatan paper
ini dan manfaat yang di dapatkan pada paper Customer
Relationship Management (CRM).
Tujuan
dari paper ini ialah :
1.
Memberikan suatu pengetahuan tambahan tentang Customer Relationship Management (CRM).
2.
Memberikan suatu contoh mengenai Customer Relationship Management (CRM).
Manfaat
dari paper ini ialah :
1.
Dapat
mengerti dan memahami tentang Customer
Relationship Management (CRM).
2.
Dapat
menerapkan atau mengaplikasikan Customer
Relationship Management (CRM) pada sebuah perusahaan.
1.4 Metodologi Penulisan
Metodologi yang digunakan dalam
penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut :
1.
Seminar
Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
Mendengarkan
seminar topik-topik lanjutan sistem informasi yang berkaitan dengan topik yang
dibahas pada makalah ini.
2.
Metode
Studi Kepustakaan
Melakukan
pengumpulan informasi melalui dunia maya atau internet yang dapat dijadikan
sumber dan panduan dalam penulisan makalah ini.
1.5 Sistematikan
Penulisan
·
BAB
1: PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan apa saja latar belakang penulisan
paper ini, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, dan metologi penulisan
dari paper ini.
·
BAB
2: LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan
teori-teori yang mendukung penulisan paper ini.
·
BAB
3: PEMBAHASAN
Pada
bab ini menjelaskan pembahasan tentang Customer
Relationship Management (CRM) sesuai dengan ruang lingkup atau batasan
pembahasan pada paper ini.
·
BAB
4: PENUTUP
Paa bab ini kami akan memberikan simpulan dan saran atas
penulisan paper ini.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar/Umum
2.1.1 Pengertian Pelanggan
Menurut
Greenberg (Turban, et al., 2004, p. 148),
pelanggan adalah pusat dari
bisnis dan keberhasilan suatu perusahaan sangat
bergantung pada mengelola hubungan dengan pelanggan secara efektif.
2.1.2 Nilai dan Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler
dan Keller (2010, p. 125), nilai yang dirasakan
oleh pelanggan (customer-perceived value) adalah selisih antara evaluasi
calon pelanggan terhadap seluruh manfaat dan biaya dari penawaran serta
alternatif-alternatif yang dirasakan. Manfaat pelanggan total (total
customer benefit) merupakan nilai moneter terhadap sekumpulan manfaat
ekonomis, fungsional dan psikologis yang diharapkan oleh pelanggan atas tawaran
pasar tertentu. Sedangkan biaya pelanggan total merupakan sekumpulan biaya yang
diharapkan pelanggan keluar untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan
membuang tawaran pasar, biaya tersebut termasuk biaya moneter, waktu, tenaga,
dan psikologis.
2.1.3 Hubungan Pelanggan dengan Perusahaan
Menurut
Greenberg (2010, p. 58), saat ini
perusahaan umumnya selalu fokus untuk membuat produk yang baru, yang lebih baik
atau lebih murah. Namun bukan hanya itu saja, saat ini perusahaan
berlomba-lomba untuk membuat pengalaman yang berkenan dan berkesan bagi
pelanggannya. Sehingga produk sudah bukan merupakan peran yang sentral lagi
untuk memberikan kesan kepada pelanggan, tetapi pengalamanlah yang lebih dapat
memberikan kesan tak terlupakan. Orang-orang selalu memiliki pilihan dan
kegemaran yang berbeda-beda dan bukanlah sesuatu yang bersifat sama untuk
setiap pelanggan, disinilah peran dan tantangan perusahaan untuk dapat
menanggapi keadaan ini.
Menurut
Greenberg (2010, p. 59), terdapat
beberapa alasan yang menjadi fondasi perusahaan dalam menjaga relasi dengan
pelanggannya, diantaranya yaitu :
1.
Jika
pelanggan suka, mereka akan tetap loyal terhadap produk atau jasa kita.
2.
Jika
pelanggan tidak puas, cepat atau lambat mereka akan meninggalkan produk atau
jasa kita
3.
Pelanggan
selalu menentukan pilihan mereka sendiri.
4.
Pelanggan
selalu tahu apa yang mereka inginkan.
5.
Jika
perusahaan dapat membantu pelanggan menentukan pilihan mereka dan mengetahui
hal-hal yang mereka inginkan, dengan cara yang berarti dan berkesan bagi
pelanggan, maka mereka akan menaruh minat pada perusahaan tersebut.
6.
Jika
perusahaan gagal untuk menolong mereka, maka mereka akan tidak menyukai perusahaan
kita dan tidak akan melanjutkan hubungan karena mereka tahu ada perusahaan lain
yang siap menolong mereka.
2.1.4 Kebutuhan Pelanggan
Berdasarkan Kotler
dan Amstrong (2008,p
7) kebutuhan adalah
keadaan dar i perasaan kekurangan,
dimana kebutuhan manusia melip uti
kebutuhan fisik
ak an makanan, p akaian, kehangatan
dan keamanan
sedan gk an kebutuhan sosial
akan
kebersamaan
dan p erhatian serta kebutuhan
p ribadi akan p engetahuan dan
eksp resi diri.
2.1.5 Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p
37), kepuasan pelanggan adalah
perasaan senang atau
kecewa seseorang setelah
membandingkan antara kinerja produk yang diharapkan . Jika tidak sesuai
harapan, rasa kecewa yang akan didapatkan oleh pelanggan, sebaliknya jika
kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan merasa puas . Kepuasan pelanggan
dapat didefinisikan sebagai suatu
tanggapan dan perbandingan pelanggan terhadap
apa yang diterimanya
dari produk atau jasa yang telah
dibeli, apakah sesuai dengan harapan dan dapat memenuhi keinginan pelanggan.
2.1.6 Sistem
Menurut O’ Brien dan Marakas (2010,
p22), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang
jelas, yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.7 Software
Menurut O’Brien (2010, p124), software merupakan istilah umum untuk berbagai jenis program yang
digunakan untuk mengoperasikan dan memanipulasi komputer beserta alat
disekitarnya. Software bukanlah suatu
program yang permanen, oleh karena itu seringkali disebut sebagai variabel yang
dapat berubah-ubah atau berganti dari sebuah hardware komputer. O’Brien (2010, p124) juga memaparkan bahwa software dapat dibagi menjadi dua tipe
utama yaitu: system software dan application software.
2.1.8 Internet
Menurut
Strauss (2012, p6), internet
adalah jaringan global terdiri
dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan global ini meliputi jutaan jaringan perusahaan, pemerintah, organisasi, dan pribadi.
2.1.9 World
Wide Web
Menurut Post
dan Anderson (2006,
p588) world wide
web adalah ruang informasi di internet tempat dokumen
hypermedia tersimpan dan dapat dipanggil dengan suatu skema alamat yang unik.
Suatu cara pemanggilan informasi dari database global dengan menggunakan Web
Browser untuk menampilkan informasi dalam bentuk tampilan halaman.
Beberapa istilah yang berhubungan
dengan web:
a.
Situs
Web
Mengacu pada
sebuah komputer yang dikaitkan dengan internet yang berisi hypermedia yang
dapat diakses oleh komputer lain dalam jaringan melalui hypertext link
b.
Hypertext
Link
Mengacu pada
suatu penunjuk yang
terdiri atas teks
atau grafik yang digunakan untuk mengakses hypertext yang
disimpan di sebuah situs web.
c.
Web
Page
Halaman web yang
mengacu pada suatu file hypermedia yang disimpan di suatu situs web, yang
diidentifikasikan dengan suatu alamat yang unik.
d.
Home
Page
Mengacu pada halaman
pertama dari sebuah situs web. Halaman lain dapat diakses melalui home page.
e.
URL
(Universal Resource Locator)
Mengacu pada
alamat dari sebuah halaman web dengan format yang terdiri dari protokol, nama
domain, dan path.
1.
Protokol,
adalah suatu set standar yang mengatur komunikasi data. HTTP (Hypertext
Transfer Protocol) adalah protokol untuk hypertext.
2.
Nama
Domain, adalah alamat situs web tempat halaman web disimpan.
3.
Path,
mengidentifikasikan suatu account (directory / sub-directory file)tertentu di
situs web dan HTML.
f.
FTP
(File Transfer Protocol)
Mengacu pada
software yang memungkinkan kita menyalin file ke komputer kita dari situs web
apa saja. Untuk melakukan hal itu, kita harus tahu URL dari situs tersebut.
Banyak situs FTP yang hanya menawarkan transfer data satu arah.
g.
Web
Browser
Mengacu pada suatu
software yang memungkinkan kita mengambil hypermedia dengan mengetik parameter
pencarian atau mengklik suatu grafik. Kemampuan ini membebaskan kita dari
keharusan mengetahui URL dari web page yang berisi informasi yang kita
butuhkan.
2.2 Teori – teori khusus
2.2.1 Pengertian CRM
Menurut Rainer
dan Cegielski (2011, p. 307), CRM adalah strategi organisasi yang
berpusat pada pelanggan dan didorong oleh pelanggan. Maksudnya adalah
organisasi berkonsentrasi untuk memuaskan pelanggan dengan mengakses mengenai
kebutuhan dari produk dan jasa pelanggan, kemudian menyediakan pelayanan dengan
kualitas tinggi dan responsif.
Menurut Turban
et al. (2008, p. 607), Customer
Relationship Management (CRM)adalah “A customer service approach that
focuses on building long-term andsustainable customer relationship that add
value both for the customer and sellingcompany”. Artinya, CRM merupakan
suatu pendekatan melalui layanan kepada konsumen yang berfokus pada membangun
hubungan jangka panjang dan berkelanjutan dengan konsumen, yang memberikan
nilai tambah untuk kedua belah pihak, baik bagi perusahaan maupun bagi
konsumen.
Menurut
Greenberg (2010, p. 30), CRM merupakan sebuah filosofi dan
strategi bisnis yang didukung oleh sebuah sistem dan teknologi yang dirancang
untuk meningkatkan interaksi manusia dalam sebuah kawasan bisnis.
Menurut Chaffey (2011, p. 451), CRM adalah pendekatan untuk membangun dan mempertahankan relasi
bisnis jangka panjang denganpelanggan.
Menurut Kotler
dan Armstrong (2012, p. 12), CRM adalah keseluruhan proses dari
membangun dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan yaitu
dengan memberikan nilai dan kepuasaan bagi pelanggan itu sendiri. Dimana
terdiri dari aspek-aspek seperti: mendapatkan pelanggan baru, menjaga, dan
membangun hubungan berkelanjutan dengan pelanggan.
Dari berbagai
pendapat diatas dapat kesimpulan bahwa CRM
adalah sebuah strategi yang digunakan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dan
membangun suatu hubungan terhadap pelanggan dan untuk mendapatkan pelanggan
baru dengan menggunakan system yang unik dan menarik sehingga mampu meningkatkan
suatu profit pada perusahaan.
2.2.2 Traditional CRM
Menurut Greenberg (2010, p61) CRM is philosophy and a business strategy supported by a system and
technology designed to improve human interaction in a business
environment.
Artinya CRM adalah filosofi
dan strategi bisnis yang didukung oleh sistem dan teknologi yang dirancang untuk meningkatkan
interaksi manusia dalam lingkungan bisnis.
2.2.3 Social CRM
Menurut Greenberg
(2010, p61) Social CRM is a philosophy and a business strategy,
supported by a technology platform, business rules, processes, and social characteristics, designed to engage the customer in a collaborative
conversation
in
order to provide mutually beneficial
value in a trusted and transparent business
environment. It’s the company’s response to the
customer’s ownership of the conversation.
Artinya
CRM sosial adalah filosofi dan strategi bisnis, didukung oleh platform
teknologi, aturan bisnis, proses, dan karakteristik sosial, yang dirancang
untuk melibatkan pelanggan dalam percakapan kolaboratif dalam rangka untuk
memberikan nilai yang saling menguntungkan dalam lingkungan bisnis terpercaya
dan transparan. Ini respon percakapan dari perusahaan terhadap kepemilikan pelanggan
.
2.2.4 Aktivitas Marketing Pada CRM
Terdapat
4 kegiatan marketing yang meliputi CRM (Chaffey, 2011, p. 452) yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kegiatan Marketing
Sumber
: Dave Chaffey(2011, p. 451)
1.
Customer selection, berarti mendefinisikan
tipe-tipe pelanggan yang perusahaan akan pasarkan. Itu berarti
mengidentifikasikan golongan pelanggan yang berbeda untuk mengembangkan
penawaran dan untuk menargetkan selama acquisition, retention, dan extension.
2.
Customer acquisition, mengacu pada
kegiatan pemasaran yang dimaksudkan untuk membentuk relasi dengan pelanggan
baru.
3.
Customer retention, mengacu pada aktivitas
pemasaran yang dilakukan olehsuatu organisasi untuk menjaga pelanggan-pelanggan
yang ada.
4.
Customer extension, mengacu pada meningkatkan
kedalaman atau rentang produk yang akan dibeli oleh pelanggan dari sebuah
perusahaan.
2.2.5 Aspek dari CRM
Menurut Rainer dan Cegielski (2011, pp. 312-319), sistem CRM dalam organisasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu operational CRM
dan analytical CRM yang akan dijelaskan berikut ini:
1.
Operational CRM
CRM operasional adalah
komponen dari CRM yang mendukung
proses bisnis
yang dilakukan oleh front-office.
Proses-proses ini adalah proses yang berinteraksi
langsung dengan pelanggan seperti penjualan, pemasaran, dan pelayanan. Dua komponen utama dalam CRM operasional
adalah customer facing
applications dan customer-touching
applications. Jenis aplikasi yangdapat termasuk sebagai customer-facing
applications adalah customer service and support, sales
force automation (SFA), pemasaran, dan campaign management. Sedangkan
beberapa jenis aplikasi yang termasuk sebagai customer-touching applications adalah search and comparison
capabilities, FAQ, dan respon
otomatis melalui e-mail.
2.
Analytical CRM
Sistem analytical CRM menganalisa perilaku dan
persepsi pelanggan yang nanti dapat digunakan untuk menyediakan actionable
business intelligence. Sebagai misal,
sistem analytical CRM menyediakan informasi dari permintaan dan transaksi
pelanggan, serta respon pelanggan terhadap pemasaran, penjualan, dan pelayanan
dari organisasi. Beberapa teknologi penting pada analytical CRMadalah data warehouses, data mining,
pendukung keputusan, dan teknologi business
intelligence.
Gambar 2.2
Hubungan antara Operational CRM dan Analytical CRM
Sumber
: Rainer dan Cegielski (2011, p. 319)
2.2.6 Klasifikasi dari CRM
Menurut
Turban et al. (2008, p. 607), mengutip
dari Tan et al. (2002) dan Payne (2005), CRM diklasifikasikan menjadi beberapa
program :
1.
Loyalty program.
Program ini
bertujuan untuk menumbuhkan rasa loyalitas pelanggan.
2.
Prospecting
Promosi ini
mencoba mendapatkan pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan lama
3.
Save or win back
Ini adalah
program yang mencoba untuk meyakinkan pelanggan untuk tidak meninggalkan atau,
jika telah meninggalkan, untuk bergabung kembali.
4.
Cross-sell or up-sell
Dengan
menawarkan produk komplementer (cross-sell) atau produk yang
ditingkatkan (up sell) yang diinginkan oleh pelanggan, perusahaan berusaha
untuk membuat pelanggan senang sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka
sendiri.
2.2.7 Fase-fase CRM
Terdapat
3 fase CRM yang mengilustrasikan cara untuk berfikir tentang pelanggan dan
nilai bisnis dan komponen dari CRM (O'Brien & Marakas, 2011, p314-315):
Sumber: (O'Brien & Marakas, 2011, p. 315)
1. Acquire
Bisnis
bergantung pada perangkat lunak CRM dan database untuk membantu memperoleh
pelanggan baru dengan melakukan pekerjaan seperti mengatur kontak dari
pelanggan, penjualan kepada pelangganyang potensial, penjualan, pemasaran
langsung, dan pemenuhan atas permintaan. Tujuan dari fungsi CRM adalah untuk membantu pelanggan
merasakan nilai dari sebuah produk unggulan yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. Enhance
Web memberikan
kemudahan bagi CRM untuk account
management, customer service, dan alat-alat bantu lainnya untuk
membantu pelanggan merasa senang dengan layanan yang sangat baik dari respon
yang diberikan oleh seluruh tim, baik dari tim pemasaran, layanan, bahkan dari
mitra bisnis. Perusahaan juga menyediakan fitur tambahan seperti cross sell dan
up sell untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Nilai yang didapat
adalah pelanggan akan melakukan onestopshopping.
3.
Retain
Dengan perangkat
lunak CRM yang ada dan database membantu perusahaan untuk melakukan
analisa, mengidentifikasi, dan menentukan pelanggan yang loyal. Perusahaan
memberikan hadiah khusus bagi
pelanggan yang loyal sehingga pelanggan tetap dapat loyal. Nilai yang didapat
oleh pelanggan adalah mendapat hubungan pelanggan yang lebih personal dengan
”perusahaan mereka sendiri”.
2.2.8 Pengertian e-CRM
Menurut Chaffey (2011, p. 455), e-CRM adalah menggunakan teknologi komunikasi digital untuk memaksimalkan
penjualan kepada pelanggan saat ini dan terus mendorong penggunaan pelayanan
online.
2.2.9 Manfaat e-CRM
Menurut
Chaffey (2011,p 487), dengan menggunakan internet untuk relationship marketing e-CRM maka terdapat beberapa manfaat yang
dapat dicapai dan ditingkatkan yaitu :
1. Penargetan lebih
efektif dalam hal biaya (Targeting more
cost-effectively)
Targeting secara tradisional, misalkan untuk mail
secara langsung, seringkali berdasarkan pada daftar mailing yang diurutkan pada
kriteria yang berarti tidak semua orang yang dihubungi berada pada target
market. Penggunaan e-CRM dapat mengatasi hal tersebut, dimana perusahaan dapat
menghubungi pelanggannya sesuai target market dengan lebih baik.
2. Mencapai
penyesuaian untuk massa pesanan pemasaran
(Achieve mass customization of the marketing messages)
Penggunaan
teknologi memungkinkan untuk mengirim mail langsung yang sesuai dengan
pelanggan dengan biaya yang rendah dan dapat menyediakan web page untuk kelompok pelanggan kecil.
3. Meningkatkan
kedalaman, memperluas dan sifat alami dari hubungan itu sendiri (Increase depth, breadth, and nature of
relationship)
Media internet
sebagai penghubung dapat mempermudah penyediaan informasi mengenai pelanggan
yang dibutuhkan. Contoh, penyediaan web page yang dibuat untuk kebutuhkan
customer dengan informasi-informasi tertentu.
4. Sebuah
pembelajaran dari hubungan bisa dicapai dengan menggunakan peralatan yang
berbeda dalam seluruh siklus hidup pelanggan
(A learning relationship can be achieved using different tools throughout the
customer lifecyle)
Sebagai contoh,
fitur untuk merangkum produk yang telah dibeli pada website atau terdapat fitur
search untuk memberikan kemudahan
bagi pelanggan dalam mengakses informasi, dan lainnya.
5. Biaya yang lebih
rendah (Lower cost)
Dengan
menghubungi pelanggan melalui email atau melalui web page memiliki biaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan physical mail.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah
CRM
Dengan
adanya internet, tembok penghalang yang membatasi pelaku bisnis baru untuk
melakukan penetrasi pasar menjadi sangat kabur, kalau tidak bisa dikatakan
tidak ada. Sekarang seorang pelaku bisnis baru bisa melakukan bisnisnya dengan
rekanan dari luar kota, negara bahkan lintas benua (asumsi penulis: bisnis
dilakukan dengan legal dan benar). Yang namanya ‘indie’ tidak asing lagi di
dunia maya ini. Jutawan-jutawan baru lahir karena adanya internet. Tiba-tiba
merek (baca: nama besar) tidak berarti lagi.
Di
sisi lain, di pihak pelaku bisnis yang mapan dengan merek besar mereka, situasi
diatas bisa jadi menguntungkan atau malah merugikan. Perbedaan teknologi sudah
tidak penting lagi karena para pemain baru bisa mendapatkan teknologi yang sama
itu dengan gampang. Jadi kalau perusahaan besar masih mengandalkan produknya
(product focus) niscaya mereka bakal tersusul oleh pemain-pemain baru itu.
Hal
ini dikarenakan faktor pembeda produk pemain lama dan pemain baru tidak banyak
lagi. Sebagai contoh: sudah pernah ditawari portabel VCD player bikinan negeri
tirai bambu? Harga yang ditawarkan tidak bisa untuk membeli walkman merek
negeri sakura yang berteknologi auto reverse dan super-duper bass. Tetapi, umur
produknya tidak beda jauh jika dipakai sama hati-hatinya. Teknologi lasernya
sama persis. Bahkan feature-nya tidak kalah dan garansinya bisa diminta. Karena
hal inilah perusahaan-perusahaan besar (enterprise) mencoba mengganti arah
bisnis mereka fokus ke pelanggan (customer focus).
Fakta
mengatakan bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan baru bisa 10 kali biaya
untuk menjaga pelanggan yang sudah ada. Sementara itu pelanggan juga memiliki
kecenderungan untuk tidak hanya ‘transaksional’,beli barang – dapat barang –
selesai, tetapi ingin lebih, beli barang – memilih service – dapat barang dan
service – beli lagi. Sehingga pelanggan menginginkan hubungan dua arah dengan
perusahaan-perusahaan yang mampu memberikan pelayanan tambahan tanpa terasa
‘mahal’. Selain kecenderungan naiknya kompetisi global diatas dimana
produk-produk yang ada sangat sulit dibedakan, kecenderungan lain yang
melahirkan CRM adalah majunya teknologi manajemen data yang memungkinkan
disimpannya jutaan data dalam satu sistem tunggal.
Dua
puluh tahun yang lalu, informasi tentang pelanggan akan disimpan dalam dua
puluh sistem yang berbeda dan tidak ada teknologi yang mampu mengelola informasi
kompleks tentang pelanggan. Data yang ada bisa dari telepon, email, faksimili,
tulisan tangan staf sales dan marketing, kartu nama, dll.
CRM
berawal sekitar tahun 1990-an sebagai langkah logis setelah rame-rame
Enterprise Resource Planning (ERP). Satu faktor lagi yang melahirkan CRM adalah
penelitian marketing oleh PIMS yang menyimpulkan bahwa “pelanggan yang
menggerutu tidak puas akan bercerita kepada sekitar 7-10 orang temannya
sedangkan pelanggan yang puas akan merekomendasikan perusahaan bersangkutan ke
3-4 teman mereka.
3.2 Tipe
CRM
CRM
memiliki 4 tipe dominan karakteristik yang sangat penting yakni:
·
Strategic CRM
Strategic CRM berfokus pada pengembangan budaya bisnis customer-centric
yang bertujuan untuk memenangkan dan mempertahankan konsumen. Budaya bisnis customer-centric
dapat dicapai dengan menciptakan dan memberikan nilai yang lebih baik
dibandingkan dengan kompetitor.
Dalam budaya seperti costumer-centric,
umumnya sumber daya yang ada akan ditempatkan pada posisi yang paling
meningkatkan nilai konsumen, seperti menerapkan sistem reward untuk
mendorong perilaku pegawai yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan, selain
itu, informasi mengenai konsumen juga dikumpulkan, dibagikan dan diterapkan
dalam bisnis.
Philip Kotler mengidentifikasikan
tiga orientasi bisnis utama, yaitu produk, produksi dan penjualan. Bisnis
berorientasi produk percaya bahwa konsumen memilih produk dengan kualitas,
performa, desain atau fitur terbaik.
Dalam bisnis berorientasi produk,
manajemen membuat asumsi mengenai apa yang diinginkan oleh konsumen. Hasil (outcome)
dari hal ini ini adalah terkadang produk-produk yang dihasilkan menjadi terlalu
terspesifikasi (overspecified) atau overengineered dibanding
dengan permintaan pasar, yang menyebabkan harga produk terlalu tinggi bagi
konsumen.
Target konsumen dari bisnis
berorientasi produk adalah konsumen yang price-insensitive atau yang
disebut juga dengan ‘innovators’ yang umumnya memberikan tanggapan
positif bagi perusahaan yang menyatakan product excellence (kesempurnaan
produk).
Berbeda dengan bisnis berorientasi
produk, bisnis berorientasi produksi percaya bahwa konsumen memilih
produk-produk dengan harga rendah (low-price products). Bisnis
berorientasi produk berusaha menjaga biaya operasi yang rendah dan
mengembangkan rute menuju pasar yang juga berbiaya rendah.
Sedangkan bisnis berorientasi
penjualan membuat asumsi mengenai jika perusahaan menginvestasikan biaya yang
tepat dalam iklan, penjualan, public relations (PR), dan promosi
penjualan, konsumen akan terbujuk untuk membeli. Sering kali bisnis orientasi
penjualan mengikuti bisnis berorientasi produksi, perusahaan akan memproduksi
produk low-cost dan kemudian mempromosikan produk tersebut secara
besar-besaran untuk mengatur inventori.
Selain ketiga orientasi bisnis
diatas, sekarang ini muncul perusahaan berorientasi konsumen atau berorientasi
pada pasar (market-oriented) yang menempatkan konsumen pada posisi
pertama. Perusahaan berorientasi konsumen merupakan learning firm yang
secara terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan konsumen dan kondisi
kompetitif.
·
Operasional CRM
Operasional CRM mengotomisasi dan
mengembangkan proses-proses bisnis cutomer-facing dan customer-supporting.
Software aplikasi CRM memungkinkan fungsi-fungsi marketing, penjualan
dan servis yang telah terotomosasi dan terintegrasi.
·
Analytical CRM
Analitis CRM (analytical CRM)
fokus pada menangkap, menyimpan, mengekstraksi (extracting),
mengintegrasi, memproses, menginterpretasi, menyebarkan, menggunakan dan
melaporkan data yang berhubungan dengan konsumen (customer-related data)
untuk meningkatkan nilai konsumen dan perusahaan. Analitis CRM berpondasi pada
informasi mengenai konsumen (customer-related).
Dari sisi konsumen, analitis CRM
dapat memberikan solusi yang timely dan customized bagi masalah
konsumen, yang berujung pada kepuasaan pelanggan. Sedangkan dari pandangan
perusahaan, analitis CRM menawarkan prospek program cross-selling dan up-selling
yang lebih kuat, serta program retention (pengikat) dan akuisisi
pelanggan yang lebih efektif.
·
Collaborative CRM
Kolaborasi CRM merupakan istilah
yang digunakan untuk mendeskripsikan arah strategi dan taktik pada perusahaan
yang umumnya terpisah dalam supply chain, dengan tujuan keuntungan yang
lebih dalam identifikasi, atraksi, retention dan pengembangan pelanggan.
Kolaborasi CRM menggunakan teknologi CRM untuk berkomunikasi dan bertransaksi
diseluruh bagian organisasi.
3.3 Keunggulan
CRM
Manfaat
serta Keunggulan Customer Relationship Management meliputi berbagai macam hal
atau faktor yang dapat kita singkat sebagai berikut:
a.
Meningkatkan
kualitas dan efisiensi penjualan
b.
Mengurangi
biaya secara keseluruhan
c.
Berfungsi
sebagai DSS (decision support/alat bantu pemilihan)
d.
Perhatian
dari pelanggan meningkat
e.
Mendapatkan
kemampuan sebagai perusahaan yang sudah go enterprise
f.
Keuntungan
meningkat sebanding dengan kesetiaan pelanggan
g.
Planning
yang dipermudah (memiliki data yang selalu diupdate)
h.
Pengembangan
produk lebih mudah jika pelanggan setia, yaitu erusahaan selalu mendapatkan
feedback dari para pelanggan tersebut
i.
Perusahaan
yang menggunakan CRM adalah perusahaan yang langgeng atau sudah berpengalaman
dalam marketing internasional, mengingat fungsi bisnis enterprise seperti CRM,
SCM, dll adalah memang untuk meningkatkan profitabilitas serta survivabilitas
perusahaan
3.4 Kelemahan
CRM
Dari banyak
keunggulan serta manfaat CRM, CRM memiliki berbagai macam kelemahan atau
hambatan yang sampai sekarang masih dihadapi, seperti:
a.
CRM
amat kompleks, terutama untuk perusahaan yang sudah “terlanjur” besar seperti
Coca-Cola, Toyota, Chevrolet, Intel dan lain sebagainya.
b.
Pemakaian
yang rumit : CRM seringkali bermasalah didalam pelaksanaannya, misalnya
interface software yang luar biasa rumit, perpecahan informasi, ketidakcocokan
informasi atau survey yang diisi dengan sembarang, serta keamanan informasi
yang dari dulu sampai sekarang belum bisa dipastikan keterjaminannya.
c.
Reputasi
bisnis : sebuah perusahaan yang nekad langsung menggunakan CRM ketika belum
membutuhkannya akan cenderung cepat kolaps karena biaya CRM yang tidak murah,
pengimplementasiannya membutuhkan banyak sumberdaya, dan CRM belum tentu
meningkatkan pemasaran, karena CRM lebih berfungsi sebagai customer service.
d.
Sekuritas
data : seperti yang ditulis di poin 2, keamanan informasi belum terjamin.
3.5 Penerapan
CRM di yang akan dating
Dengan meningkatnya penetrasi filosofi CRM dalam
organisasi dan kenaikan seiring dalam pengeluaran untuk orang-orang dan produk
untuk melaksanakannya , jelas kita akan melihat perbaikan dalam bagaimana
perusahaan bekerja untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan
mereka . Namun, ada perbedaan besar antara menghabiskan uang pada orang-orang
dan produk dan membuat semua pekerjaan : implementasi praktik CRM masih jauh
dari ideal.
Setiap orang memiliki cerita sendiri tentang layanan
pelanggan miskin dan e - mail yang dikirim ke perusahaan tanpa mendengar
tanggapan. Meskipun beberapa tahun pengalaman . Perusahaan berbasis web masih
tidak memenuhi banyak pesanan Natal tahun 2000 dan pelanggan terus mengalami
kesulitan pengembalian produk yang tidak diinginkan atau rusak . Kita dapat melihat bahwa teknologi dan metodologi yang digunakan untuk
melaksanakan langkah-langkah yang ditunjukkan pada Exhibit akan meningkatkan
seperti yang biasanya mereka lakukan . Lebih banyak perusahaan yang menyadari
pentingnya menciptakan database dan mendapatkan informasi pelanggan .
Real-time analisis pelanggan prilaku IOR di Web untuk
seleksi pelanggan yang lebih baik dan penargetan sudah ada di sini ( misalnya
Persepsi Net ) , yang memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi apa yang
pelanggan cenderung membeli . Perusahaan akan belajar bagaimana mengembangkan
masyarakat yang lebih baik di sekitar merek mereka , memberikan pelanggan
insentif lebih untuk mengidentifikasi diri dengan merek-merek dan menunjukkan
tingkat yang lebih tinggi loyalitas .
Salah satu cara Ihat beberapa perusahaan sedang
mengembangkan fokus peningkatan pada CRM adalah melalui pembentukan atau
pertimbangan membelah pekerjaan manajer pemasaran menjadi dua bagian yaitu satu untuk akuisisi dan satu untuk retensi . Jenis
keterampilan yang perlu untuk dua tugas yang sangat berbeda . Orang-orang
terampil dalam akuisisi memiliki pengalaman dalam aspek taktis yang biasa pemasaran
seperti
iklan dan
penjualan .
Namun, keterampilan untuk retensi bisa sangat berbeda ,
karena pekerjaan memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang dasar-dasar
kepuasan dan loyalitas untuk kategori produk tertentu . Selain itu, saat ini
sumber daya kritis langka membuatnya sulit untuk melakukan pekerjaan yang
sangat baik pada kedua akuisisi dan retensi . Akibatnya , beberapa perusahaan
telah menunjuk petugas customer officer ( CCO ) yang tugasnya hanya berfokus
pada interaksi pelanggan .
Kemungkinan struktur organisasi pemasaran ditunjukkan
pada Exhibit 6 . Dalam organisasi ini , orang yang mengawasi kegiatan pemasaran
perusahaan , VP -Marketing , memiliki baik manajemen produk dan CCO sebagai
laporan langsung . Pekerjaan CCO adalah untuk menyediakan intelijen kepada VP ,
dari riset pemasaran dan dari database pelanggan , untuk digunakan oleh manajer
produk dalam merumuskan rencana mar - pemasarannya dan membuat keputusan .
Selain itu, CCO mengelola operasi layanan pelanggan .
Meskipun mungkin akan lebih masuk akal untuk CCO untuk
melaporkan kepada manajemen produk , pengaturan pelaporan ke VP -Marketing
adalah sinyal untuk perusahaan keunggulan posisi . The CCO juga berinteraksi
dengan para manajer perusahaan lain yang kegiatan usahanya mungkin memiliki
dampak langsung pada kepuasan
pelanggan. perusahaan yang menawarkan streamline pembayaran, pembiayaan , dan jasa pengiriman untuk manufaktur kecil
dan konstruksi usaha - memiliki tugas mengintegrasikan pemasaran dan
operasional untuk memastikan bahwa pelanggan puas .
Sebuah konseptualisasi alternatif adalah untuk
menciptakan dua pekerjaan , manajer pelanggan dan manajer kemampuan . mantan
mengawasi hubungan dengan pelanggan, sedangkan yang kedua memastikan bahwa
kebutuhan mereka terpenuhi .
Gagasan kepuasan pelanggan sedang diperluas untuk
mengubah CRM untuk CEM , Manajemen Pengalaman Pelanggan .Ide di balik ini
adalah bahwa dengan jumlah titik kontak pelanggan meningkat sepanjang waktu ,
itu lebih penting daripada sebelumnya untuk mengukur reaksi pelanggan untuk ini
contaas dan mengembangkan respon langsung terhadap pengalaman negatif . respon
ini dapat mencakup permintaan maaf yang tepat waktu dan penawaran khusus untuk
mengimbangi layanan tidak memuaskan .
Idenya adalah untuk memperluas gagasan hubungan dari satu
yaitu satu yang pengalaman dan berkesinambungan berbasis transaksi .
Seperti halnya keputusan dengan melibatkan sumber daya yang cukup besar , analisis biaya-manfaat investasi CRM harus dilakukan .
Seperti halnya keputusan dengan melibatkan sumber daya yang cukup besar , analisis biaya-manfaat investasi CRM harus dilakukan .
3.6 Contoh
Penerapan E-CRM dalam perusahaan dagang
Pelanggan
yang lama harus dipertahankan dengan
cara memperhatikan segala kebutuhan pelanggan dan juga pelayanan yang memuaskan
kepada pelanggan. Bagi Pelanggan baru diusahakan bisa menjadi pelanggan tetap,
dengan membina relasi ke pelanggan.
Perusahaan
yang bergerak dalam bidang penjualan barang seperti perusahaan yang bergerak
dalam bidang penjualan sepeda motor yang sedang menghadapi persaingan ketat.
Sangat penting untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat dan
tepat. Kehadiran Customer Relationship Management (CRM) akan mampu untuk
mengatasi masalah di atas karena tujuan CRM adalah untuk mendapatkan inti dari
konsep pelanggan yang tidak jelas dan meletakkannya dalam kerangka aplikasi.
a.
Mengapa
pentingnya CRM dalam perusahaan dagang
pada saat ini?
b.
Bagaimana
cara menerapkan CRM agar dapat meningkatkan kepuasan dan kebutuhan
pelanggan tetap terjaga dan terus
meningkat?
Konsep
penggunaan Customer Relationship Management ( CRM ) adalah untuk mengenal,
mengetahui dan menggali dari apa yang diharapkan dari seorang pelanggan atau
konsumen dari suatu perusahaan. dengan Customer Relationship Management (CRM)
Perusahaan dapat membangun database mengenai pelanggan, yang akan mencatat
profil pelanggan seperti jenis kesukaan, pekerjaan dan besarnya penghasilan.
Informasi
ini akan dipergunakan untuk membanagun relasi antara perusahaan dengan
pelanggan, disamping antara pelanggan satu dengan yang lainnya. Hal – Hal yang dilakukan perusahaan yang
bergerak di bidang penjualan sepeda motor dengan menggunakan Customer
Relationship Management ( CRM ) dalam beraktivitas sehari-hari yaitu :
a.
Customer
bertanya baik melalui telepon atau secara langsung datang dan menanyakan
tentang produk sepeda motor dengan model apa yang paling laku.
b.
Pelayanan
terhadap pelanggan diutamakan dan selalu melayani dengan baik dalam hal
menyediakan segala kebutuhan yang dibutuhkan Pelanggan.
c.
Aplikasi
perusahaan dagangnya yang digunakan oleh perusahaan secara on line, akan
memperlihatkan secara real time dapat memudahkan pelanggan dalam proses
terciptanya penjualan, bahkan dapat meningkatkan pendapatan.
Penggunaan
Customer Relationship Management ( CRM ) bidang pariwisatan dalam kegiatan
bisnis mereka memberikan suatu keuntungan atau nilai bagi perusahaan tersebut,
nilai tersebut merupakan keuntungan yang didapatkan perusahaan pada penggunaan
Customer Relationship Management (CRM ) ini. Customer Relationship Management (
CRM ) membantu perusahaan dalam mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang
sejarah pelanggan, apa saja yang menjadi kesenangannya, apa saja keluhannya
bahkan data – data lain untuk mengira-ngira apa yang akan pelanggan inginkan di
masa yang akan datang.
Selain
itu juga Customer Relationship Management ( CRM ) membantu perusahaan untuk
mengembangkan usahanya berdasarkan pengetahuan yang lengkap tentang keinginan
pelanggan, dinamika pasar dan persaingan dengan cara :
a.
Menawarkan
status pelanggan yang lebih tinggi ( gold card vs silver card )
b.
Mengidentifikasi
keinginan pelanggan untuk menghindari penipuan
Mengurangi resiko operasional karena data pelanggan tersimpan dalam
sebuah sistem Respon yang lebih cepat
terhadap pelanggan.
Perusahaan
Dagang menggunakan aplikasi Customer Relationship Management ( CRM ) dengan
beberapa alasan diantaranya adalah untuk masalah on-line booking sehingga
pelanggan tidak perlu datang langsung ke perusahaan tersebut, pemesanan produk,
pelanggan tidak perlu datang langsung membeli produk melainkan dapat
menggunakan cara pemesanan on-line dan dapat memilih produk yang disukai,
harga, dan pembayaran secara kartu kredit atau transfer, dan lain-lain sehingga
aplikasi CRM ini sangat bermanfaat bagi pelanggan.
Selain
itu penggunaan Customer Relationship Management ( CRM ) dalam perusahaan dagang
dapat diharapkan komunikasi dengan
pelanggan dan calon pelanggan lebih variatif. Sehingga penggunaan Customer
Relationship Management (CRM ) ini dapat meningkatkan penjualan perusahaan
dagang seperti sepeda motor ini. Dengan media komunikasi berbasis internet
dengan kecanggihan teknologi inilah suatu perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaannya dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman saat ini.
1.7
Penerapan CRM pada perusahaan
Penerapan CRM akan lebih
optimal jika dibantu dengan teknologi. Sebab, dengan bantuan teknologi maka CRM
akan meningkatkan pengetahuan yang mendalam tentang pelanggan, meningkatkan
akses bagi pelanggan, menciptakan interaksi dengan pelanggan yang lebih efektif
dan integrasi melalui seluruh saluran (channels) serta fungsi-fungsi internal
(back office) perusahaan.
Salah satu contoh perusahaan
yang telah menerapkan CRM adalah PT. Nestlé Indonesia dengan meluncurkanSahabat
Nestlé. Di web tersebut terdapat beberapa fasilitas seperti :
a.
Berbagi resep makanan sehat
b.
Dunia Bayi
c.
Informasi tentang makanan dan gizi
d.
Parenting
e.
Promo
f.
Kalender event-event yang akan diadakan oleh Nestlé
g.
Dan lain-lain
Dalam website tersebut customer serasa
dimanjakan dan diperhatikan oleh Nestlé. Sedangkan keuntungan yang
didapatkan oleh Nestlé adalah:
a.
Memiliki space untuk arena promosi
b.
Memiliki space untuk arena survey
c.
Memiliki space untuk melakukan diskusi (tanya jawab) dengan
customer secara langsung
d.
Mendapatkan keinginan pasar melalui saran dan kritik dari feedback
customer
e.
Peningkatan kepercayaan terhadap produk-produk Nestlé.
Customer Relationship Management – CRM
didesain dengan maksud untuk memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen untuk
mencapai nilai lifetime konsumen yang maksimal dan memberikan hasil pada usaha.
Penggunaan produk Customer Relationship Managemen, software CRM dan solusi CRM
akan memperkaya implementasi CRM yang efektif di dalam organisasi.
Ada banyak kisah sukses CRM, namun
kesuksesan dalam implementasi Customer Relationship Management CRM diukur
dengan upaya yang dilakukan perusahaan untuk menunjukkan sasaran dan
harapannya. Dengan menyediakan sarana untuk mengatur dan mengkoordinasi
interaksi konsumen seperti yang di lakukan oleh Nestle, teknologi Customer
Relationship Management CRM membantu organisasi memaksimalkan nilai setiap
interaksi konsumen yang pada akhirnya meningkatkan kinerja korporat. Perlunya
pemahaman yang lebih baik terhadap perilaku konsumen dan fokus pada konsumen
yang dapat memberikan profit jangka panjang telah merubah para marketer dalam
memandang dunia.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil
dari pembuatan paper yang berjudul “Customer
Relationship Management (CRM)” adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui dan memahami secara keseluruhan dari Customer Relationship Management (CRM).
2.
Dapat menerapkan
Customer Relationship Management (CRM)
pada perusahaan dengan benar.
4.2 Saran
Beberapa
saran yang dapat diambil dari pembuatan paper yang berjudul “Customer
Relationship Management (CRM)” adalah sebagai berikut:
1.
Mampu
mengembangkan sebuah system Customer
Relationship Management (CRM) pada perusahaan.
2.
Mengerti
cara menerapkan Customer Relationship
Management (CRM) pada perusahaan dengan benar
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip, Amsstrong, Gray. (2010). Principle of Marketing.(13th edition). Prentice Hall: New Jersey.
Greenberg. Paul.
(2010). CRM at the spedd of light : Social CRM Strategies, Tool, and
Techniques for Engaging Your Customer. (4th
edition). McGraw-Hill, Inc: New York.
Strauss,
Judy, dan Frost, Raymond.(2012).
E-Marketing (6th edition).Pearson: New Jersey.
O'Brien,
J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction to Information System
(15th
ed.). New York, NY:McGraw-Hill Irwin
Turban, E., Lee, J. K., King, D.,
McKay, J., & Marshall, P. (2008). Electronic
Commerce 2012
(7th ed.). New Jersey: Prentice Hall.
Rainer,
R. K., & Cegielski, C. G. (2011). Introduction to Information Systems: Enabling and Transforming Business. (3rd
Edition). USA: John Wiley & Sons.
Post,
Gerald V., Anderson, David L. (2006). Management Information System: Solving
Business Problems with Information Technology. McGraw Hill: New York
Chaffey,
Dave. (2011). E-Business and E-Commerce
Management. 4th Edition .New
Jersey: Prentice Hall.
O'Brien, James
A., Marakas, George M. (2011). Management Information System. 10th Edition . McGraw Hill: New York.
http://www.scientificjournals.org/journals2007/articles/1089.pdf (sejarah CRM) Diakses tanggal 30/03/2014 14:52
http://gvoss.cox.smu.edu/CRM.pdf (CRM kedepannya) Diakses tanggal 30/3/2014 18:52
http://www.iwayan.info/Lecture/KonsepSILanj_S1/09_CRMIlmuKomputer.pdf(Keuntungan dan dampak CRM) Diakses tanggal
30/3/2014 19:08
http://buttleassociates.com/doc/Chapter1CRMbook2e.pdf(TIPE CRM) Diakses tanggal 30/3/2014 20:20
http://fe.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2011/05/PENERAPAN-CRM.pdf(penerapan CRM) diakses 31/3/2014 00:21