UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Jurusan Sistem
Informasi
Paper Kelompok
Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
Semester Genap tahun 2014
E-BUSINESS RISK
GORBY W
SITUMORANG
1501187110
BAMBANG TRI
HERMANTO
1501182961
ANDREAS 1501166434
ALBERTUS HANDOKO AGUNG WIDODO 1501151205
TIYARA EKA SEPTIANTI 1501165375
06PAM / 04
Abstrak
Perkembangan
dalam dunia bisnis yang sangat cepat dan di dukung dengan kemajuan teknologi
informasi yang juga sangat cepat membuat perusahaan harus bergerak cepat dalam
mengembangkan bisnis di perusahaannya dengan menggunakan teknologi informasi.
Perusahaan yang
ingin mengembangkan proses bisnisnya harus menerapkan e-business agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya dengan
menggunakan teknologi informasi. Dengan menerapkan e-business dapat meningkatkan profit pada sebuah perusahaan.
Dalam menerapkan
dan mengembangkan e-business pada
sebuah perusahaan pasti akan ada resiko-resiko yang akan di hadapi dalam
menerapkannya. Oleh karena itu, untuk mengatasi resiko-resiko yang ada
perusahaan harus membuat planning untuk
mencegah resiko tersbut.
Penulisan
paper ini dilakukan dengan dasar mengikuti seminar topik-topik lanjutan sistem
informasi dengan topik e-business risk
dan melakukan studi kepustakaan dan mencari jurnal-jurnal di internet sebagai
refrensi dalam pembahasan topik paper ini.
Diharapkan
dengan penulisan paper ini pembaca dapat mengerti tentang e-business, resiko-resiko yang di hadapi dalam menerapkan e-business dan contoh penerapan e-business pada sebuah perusahaan.
Kata Kunci :
E-business, Risk, Internet
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seiring dengan
berkembangnya dunia bisnis dan berkembangnya sebuah teknologi
informasi yang terlihat dari beberapa
perusahaan yang telah menggunakan
teknologi informasi dalam mendukung proses bisnisnya. Dengan berkembangannya teknologi
informasi membuat persaingan daam dunia bisnis
menjadi semakin lebih ketat.
Sebagai
contoh salah satu teknologi yang berkembang saat ini dan sangat diminati adalah
Internet. Internet menjadi sebuah alat yang sangat populer dan di gemari masyarakat, karena
masyarakat menyukai kemudahan dan kepraktisan untuk
mendapatkan informasi
yang ada di internet. Sehingga perusahaan dapat menerapakan e-business untuk melakukan inovasi dalam
proses bisnisnya dan dapat meningkatkan profit perusahaan.
Dengan
berkembangnya dunia teknologi informasi saat ini memungkinkan perusahaan besar
dan kecil dapat bersaing secara efektif dan effisien dibandingkan sebelumnya. Dalam
menerapkan dan mengembangkan e-business
pada sebuah perusahaan pasti akan ada resiko-resiko yang akan di hadapi dalam
menerapkannya. Oleh karena itu, untuk mengatasi resiko-resiko yang ada
perusahaan harus membuat sebuah planning untuk
mencegah resiko tersbut.
E-business merupakan suatu
strategi perusahaan yang di gunakan untuk membantu dalam melakukan proses
bisnis sehingga menjadi lebih efektif dan efisien, bisa juga sebuah cara yang
di gunakan untuk meningkatkan dan menambah jumlah pelanggan dan juga untuk
meningkatkan profit bagi
perusahaan.
Manfaat yang
didapatkan dengan penerapan e-business
pada
perusahaan adalah dapat bersaing dengan perusahaan lainnya dan
juga dapat meningkatkan profit perusahaan. Pelaksanaan business pada perusahaan dapat dilakukan dengan sistem yang
berbasiskan internet atau e-business yang
dapat di akses kapan saja dan dimana saja.
Contohnya
perusahaan yang menggunakan sebuah
website sebagai sarana untuk mengenalkan ataupun mempromosikan produk yang di jualnya. Dengan adanya website perusahaan harus menyediakan berbagai informasi mengenai produk yang dijualnya
secara jelas dan berbagai informasi mengenai internal perusahaan.
1.2 Ruang
Lingkup
Penetapan ruang lingkup pada paper yang berjudul E-Business Risk ini adalah mengenai:
1. Definisi E-Business
2. Definisi e ‐
business infrastructure
3. Spesifikasi dari e-business
4. Beberapa alasan untuk investasi dalam
e-business
5. Bentuk pelanggaran keamanan pada e-business
6. Tipe Tipe dari e-business
7. Keuntungan dari E-Business
8. Resiko dari E-Business
9. Melindungi Bisnis - Privasi, Keamanan
dan Hukum
1.3 Tujuan
dan Manfaat
Berdasarkan
pembahasan pada latar belakang, maka dapat ditentukan tujuan pembuatan paper
ini dan manfaat yang di dapatkan pada paper E-Business
Risk.
Tujuan
dari paper ini ialah :
1.
Memberikan suatu pengetahuan tambahan tentang E-Business dan resiko serta ancaman yang ada dalam menerapkan e-business.
2.
Memahami cara menerapkan E-Business dengan baik.
Manfaat
dari paper ini ialah :
1.
Dapat
mengerti dan memahami tentang E-Business.
2.
Dapat
menerapkan atau mengaplikasikan E-Business
pada sebuah perusahaan.
1.4 Metodologi Penulisan
Metodologi yang digunakan dalam
penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut :
1.
Seminar
Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
Mendengarkan
seminar topik-topik lanjutan sistem informasi yang berkaitan dengan topik yang
dibahas pada paper ini.
2.
Metode
Studi Kepustakaan
Melakukan
pengumpulan informasi melalui dunia maya atau internet yang dapat dijadikan
sumber dan panduan dalam penulisan paper ini.
1.5 Sistematikan
Penulisan
·
BAB
1: PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan apa saja latar belakang penulisan
paper ini, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, dan metologi penulisan
dari paper ini.
·
BAB
2: LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan teori-teori
yang mendukung penulisan paper ini.
·
BAB
3: PEMBAHASAN
Pada
bab ini menjelaskan pembahasan tentang E-Business
sesuai dengan ruang lingkup atau batasan pembahasan pada paper ini.
·
BAB
4: PENUTUP
Paa bab ini kami akan memberikan simpulan dan saran atas
penulisan paper ini.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar/Umum
2.1.1 System
Menurut O’ Brien dan Marakas (2006,
p22), sistem adalah sekumpulan komponen
yang saling berhubungan, dengan batasan yang
jelas, yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2 Software
Menurut O’Brien (2010, p124), software merupakan istilah umum untuk berbagai jenis program yang
digunakan untuk mengoperasikan dan memanipulasi komputer beserta alat
disekitarnya. Software bukanlah suatu
program yang permanen, oleh karena itu seringkali disebut sebagai variabel yang
dapat berubah-ubah atau berganti dari sebuah hardware komputer. O’Brien (2010, p124) juga memaparkan bahwa software dapat dibagi menjadi dua tipe
utama yaitu: system software dan application software.
2.1.3 Informasi
Menurut Whitten dan
Bentley (2007, p27) ,informasi adalah data yang telah di proses atau di
organisasi kembali menjadi suatu bentuk yang lebih berarti untuk seseorang.
Informasi di bentuk dari data yang telah di olah sehingga mempunyai arti bagi
penerimanya.
2.1.4 Hardware
Menurut
Reynold dan Stair (2008, p2) dalam bukunya berjudul Principles of Information Systems, Eighth
Edition, hardware terdiri dari setiap
mesin (sebagian besar yang menggunakan sirkuit digital) yang membantu
dalam pengolahan, input, penyimpanan dan
output kegiatan dari Sistem Informasi (SI).
Pertimbangan utama dalam membuat keputusan hardware dalam sebuah bisnis
adalah bagaimana hardware dapat digunakan untuk mendukung tujuan sistem
informasi dan tujuan organisasi.
Menurut
Reynold dan Stair (2008, p2) dalam bukunya berjudul Principles of Information Systems, Eighth
Edition, investasi dalam hardware komputer memungkinkan suatu organisasi untuk
dapat meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan pendapatan, mengurangi
biaya dan menyediakan layanan pelanggan agar lebih baik.
2.1.5 Internet
Menurut
Strauss (2012, p6), internet
adalah jaringan global terdiri
dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan global ini meliputi jutaan jaringan perusahaan, pemerintah, organisasi, dan pribadi.
2.1.6 World
Wide Web
Menurut Post
dan Anderson (2006,
p588) world wide
web adalah ruang informasi di internet tempat dokumen
hypermedia tersimpan dan dapat dipanggil dengan suatu skema alamat yang unik. Suatu
cara pemanggilan informasi dari database global dengan menggunakan Web Browser
untuk menampilkan informasi dalam bentuk tampilan halaman.
Beberapa istilah yang berhubungan
dengan web:
a.
Situs
Web
Mengacu pada
sebuah komputer yang dikaitkan dengan internet yang berisi hypermedia yang
dapat diakses oleh komputer lain dalam jaringan melalui hypertext link
b.
Hypertext
Link
Mengacu pada
suatu penunjuk yang
terdiri atas teks
atau grafik yang digunakan untuk mengakses hypertext yang
disimpan di sebuah situs web.
c.
Web
Page
Halaman web yang
mengacu pada suatu file hypermedia yang disimpan di suatu situs web, yang
diidentifikasikan dengan suatu alamat yang unik.
d.
Home
Page
Mengacu pada halaman
pertama dari sebuah situs web. Halaman lain dapat diakses melalui home page.
e.
URL
(Universal Resource Locator)
Mengacu pada
alamat dari sebuah halaman web dengan format yang terdiri dari protokol, nama
domain, dan path.
1.
Protokol,
adalah suatu set standar yang mengatur komunikasi data. HTTP (Hypertext
Transfer Protocol) adalah protokol untuk hypertext.
2.
Nama
Domain, adalah alamat situs web tempat halaman web disimpan.
3.
Path,
mengidentifikasikan suatu account (directory / sub-directory file)tertentu di
situs web dan HTML.
f.
FTP
(File Transfer Protocol)
Mengacu pada
software yang memungkinkan kita menyalin file ke komputer kita dari situs web
apa saja. Untuk melakukan hal itu, kita harus tahu URL dari situs tersebut.
Banyak situs FTP yang hanya menawarkan transfer data satu arah.
g.
Web
Browser
Mengacu pada suatu
software yang memungkinkan kita mengambil hypermedia dengan mengetik parameter
pencarian atau mengklik suatu grafik. Kemampuan ini membebaskan kita dari
keharusan mengetahui URL dari web page yang berisi informasi yang kita
butuhkan.
2.2 Teori – teori khusus
2.2.1 Pengertian E-Business
Menurut Turban
et al. (2008, p4), E-business
memiliki makna yang lebih luas
dari e-commerce, yaitu tidak hanya mencakup pembelian dan penjualan barang dan
jasa, tetapi juga mencakup
pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan
partner bisnis, dan melakukan
transaksi secara elektronik antar organisasi.
Menurut Laudon dan
Traver (2009, p10) menyatakan ”E-business mengacu terutama pada proses digital yang memungkinkan
transaksi dan proses di dalam perusahaan yang melibatkan sistem informasi di
bawah kendali perusahaan”.
Menurut Rite-tech
industrial CO (2012, p1) menyatakan ”Bisnis elektronik (E-Business) telah
menjadi tren. Sebagai komputer pribadi tidak lagi cukup untuk memenuhi
kebutuhan spesifik perusahaan, perangkat jaringan profesional ditargetkan pada
berbagai kebutuhan (misalnya, firewall server, switch jaringan, dan router)
yang dikembangkan untuk penggunaan bisnis”.
Menurut Rainer et al (2009, p168), e-business memiliki definisi yang lebih
luas dari e-commerce, mencakup
pembelian dan penjualan dari barang dan jasa juga pelayanan customer,
kolaborasi dengan rekan bisnis, pelaksanaan e-learning,
dan transaksi elektronik di dalam sebuah organisasi.
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p18), electronic
business atau yang biasa disebut e-business adalah penggunaan internet untuk
melakukan dan mendukung kegiatan bisnis sehari-hari.
Jadi kesimpulannya e-business adalah kegiatan dari proses
bisnis yang menggunakan sebuah teknologi informasi.
2.2.2 E-Commerce
Menurut Whitten dan Bentley (2007,
p18), e-commerce adalah pembelian dan penjualan barang maupun jasa dengan
menggunakan internet.
Ada 3 tipe e-commerce dasar, yaitu:
a.
Marketing
dari gambaran perusahaan, produk, dan servis adalah bentuk paling sederhana
dari aplikasi e-commerce. Web
digunakan hanya untuk memberikan informasi pada customer tentang produk,
servis, dan kebijakan. Kebanyakan bisnis sudah mencapai level e-commerce ini.
b.
Business to
Consumer (B2C) e-commerce mencoba menawarkan suatu channel distribusi berbasis web yang baru untuk produk dan servis tradisional.Konsumen dapat
meneliti, memesan, dan membayar produk secara langsung via internet.
c.
Business to
Business (B2B) e-commerce adalah bentuk paling kompleks dari e-commerce dan dapat berkembang menjadi e-business yang penuh, paperless, dan pemrosesan digital dari
semua transaksi bisnis virtual yang terjadi di dalam dan antar bisnis.
Electronic
Procurement adalah
salah satu contoh dari B2B, hal ini
mencakup semua pembelian bisnis secara elektronik. B2B procurement memungkinkan para karyawan untuk mencari toko
elektronik dan catalog,melakukan pembelian, memberikan perintah kerja secara
elektronik, memesan barang dan jasa, dan membayar barang atau jasa yang telah
dipesan. Semuanya dilakukan tanpa menghabiskan waktu, biaya kertas dan
birokrasi.
Menurut
Rainer et al (2009, p168), e-commerce adalah
proses membeli, menjual, mentransfer, atau pertukaran produk, servis, dan
informasi melalui jaringan computer, termasuk internet.
Tipe-tipe dari transaksi e-commerce yaitu:
a.
Business to
Business (B2B):
penjual dan pembeli merupakan sebuah organisasi bisnis.
b.
Colaborative
Commerce (C-Commerce) : dalam c-commerce,
rekan bisnis berkolaborasi secara elektronik, umumnya terjadi antar rekan
bisnis pada supply chain.
c.
Business to
Consumer (B2C) :
dikenal juga dengan e-tailing,
penjual adalah organisasi dan pembelinya adalah individual.
d.
Consumer to
Consumer (C2C) :
penjual dan pembeli merupakan individu.
e.
Consumer to
Business (C2B) :
dalam C2B konsumen menginginkan suatu
produk atau servis tertentu, dan para supplier berlomba-lomba untuk menyediakan
produk atau servis tersebut.
f.
Intrabusiness (Intraorganizational) commerce : Organisasi menggunakan e-commerce secara internal untuk
meningkatkan operasionalnya.
g.
Government to
Citizen (G2C) :
pemerintah menyediakan servis pada penduduknya
melalui teknologi e-commerce. Unit
pemerintah juga dapat melakukan bisnis dengan unit pemerintah lainnya maupun
dengan organisasi bisnis (G2B).
h.
Mobile Commerce
(M-Commerce) : e-commerce dilakukan dalam lingkungan wireless, seperti handphone untuk
mengakses internet.
Aplikasi
e-commerce didukung oleh sebuah
infrastruktur meliputi hardware,
software, dan jaringan, dari browser sampai
multimedia, diikuti juga 5 area pendukung:
a.
People : mereka
berperan sebagai penjual, pembeli, perantara, spesialis sistem informasi dan
karyawan.
b.
Public Policy : merupakan
peraturan dan kebijakan-kebijakan yang diatur oleh pemerintah.
c.
Marketing and
Advertising :
Hal ini sangat penting bagi transaksi online
B2C, dimana pembeli dan penjual biasanya belum mengenal satu sama lain.
d.
Support Service : Banyak servis
yang dibutuhkan untuk mendukung e-commerce,
mulai dari pembayaran sampai perintah pengiriman dan content creation.
e.
Business
Partnership
: merupakan suatu hal yang umum terjadi dalam e-commerce terutama dalam supply
chain.
Semua
komponen diatas memerlukan sebuah praktek manajemen yang baik. Hal ini berarti
perusahaan perlu untuk merencanakan. mengorganisir, memotivasi, membuat
strategi, dan merestrukturisasi proses yang diperlukan.
E-commerce memberikan banyak keuntungan bagi
perusahaan maupun individual dan keuntungan tersebut akan terus bertambah
banyak seiring dengan berkembangnya e-commerce.
Keuntungan utama bagi perusahaan adalah
tersedianya pasar nasional dan internasional, berkurangnya biaya dalam
memroses, mendistribusikan, dan menerima informasi.
Keuntungan
utama bagi customer adalah adanya
akses pada banyak produk dan jasa. Keuntungan utama bagi masyarakat adalah
kemampuan untuk mempermudah pengiriman informasi servis dan produk pada
orang-orang di berbagai daerah.
Selain
memberikan keuntungan, e-commerce juga
memiliki keterbatasan,baik secara teknologi maupun non teknologi. Keterbatasan
teknologi meliputi perbedaan standar keamanan universal, kurangnya bandwith
telekomunikasi, dan aksesibiltas yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Keterbatasan
non teknologi meliputi persepsi masyarakat bahwa e-commerce itu memiliki tingkat keamanan yang rendah dan issu legal
yang tidak terselesaikan. Seiring berjalannya waktu, keterbatasan-keterbatasan
diatas, terutama keterbatasan teknologi, akan berkurang. Selain itu, dengan
perencanaan yang matang kita dapat meminimalkan dampak negatif yang dapat
terjadi.
2.2.3 Cross Functional Enterprise Application
Cross functional
enterprise system dapat di anggap sebagai strategi menggunakan informasi
teknologi untuk berbagi sumber – sumber informasi dan meningkatkan efisiensi
dan efektivitas dari proses bisnis dan mengembangkan strategi keterhubungan
antara pelanggan, suplier, dan partner bisnis. O‟ Brian & Marakas (2008)
memberikan contoh aplikasi cross functional enterprise application dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar
2.1 Cross Functional Enterprise Applicatio
2.2.4 Enterprise Application Architecture
Ada juga bentuk
arsitektur dari cross functional enterprise application yang menggambarkan
komponen dasar, proses, dan interface dari aplikasi e-business dan
keterhubungannya satu sama lain, Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O‟Brien
& Marakas (2008) menggambarkan enterprise application architecture seperti
dibawah ini.
Gambar 2.2
Enterprise Application Architecture
Pada gambar
2.2 terlihat adanya penggunaan ERP, CRM, SCM, PRM
dan KM dalam penerapa e-business. SCM (Supply Chain Management) fokus pada
pengembangan proses produk dan jasa yang efektif dan efisien yang dibutuhkan
oleh bisnis. ERP (Enterprise Resource Planning) fokus pada produksi intern
perusahaan. PRM (Partner Relationship Management) untuk mendapatkan dan
mempertahankan partner bisnis yang mampu untuk meningkatkan penjualan dan
distribusi dari produk dan jasa perusahaan. KM (Knowledge Management) fokus
pada penyediaan alat bagi pegawai perusahaan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan. CRM (Customer Relationship Management) fokus pada mendapakan dan
mempertahankan pelanggan yang potensial, melalui marketing, penjualan, dan
proses layanan.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
E-Business
Bisnis
Elektronik yang sering disebut sebagai e - bisnis , yang merupakan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi ( ICT ) dalam melakukan bisnis di internet ,
tidak hanya membeli dan menjual tetapi juga melayani pelanggan dan bekerja sama
dengan mitra bisnis .
Metode bisnis elektronik memungkinkan
perusahaan untuk menghubungkan sistem pengolahan data internal dan eksternal
mereka secara lebih efisien dan fleksibel , untuk bekerja lebih erat dengan
pemasok dan mitra , dan untuk lebih memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
mereka . Kepercayaan adalah kunci keberhasilan dari e - bisnis dan kurangnya
kepercayaan adalah masalah yang signifikan dalam perjalanan kesuksesan e -
bisnis . Selama setiap transaksi bisnis , pihak yang terlibat harus merasa
percaya dengan orang-orang dan perusahaan . Ini harus didirikan dan dikelola
terus menerus dalam kegiatan transaksi bisnis .
Jasa keamanan yang menawarkan
perlindungan dari ancaman keamanan adalah : identifikasi , otentikasi ,
kerahasiaan , integritas , kontrol akses , dan non - reputasi . Saat ini,
aplikasi e - bisnis melakukan lebih dari yang sebelumnya untuk meningkatkan
efisiensi dan meningkatkan hubungan dengan mitra dan pelanggan . Sehubungan
dengan kepercayaan terhadap internet , kekhawatiran dari konsumen terdapat dua
hal utama yaitu privasi dan keamanan .
3.2 Definisi
e ‐ business infrastructure
Infrastruktur E-bisnis adalah
arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan
layanan e-bisnis untuk karyawan, pelanggan dan mitra.
Mendefinisikan
infrastruktur E-bisnis yang memadai sangat penting untuk semua perusahaan
mengadopsi e-bisnis karena mempengaruhi secara langsung kualitas layanan yang
dialami oleh pengguna sistem dalam hal kecepatan dan responsif.
Sebuah
keputusan dengan pengelolaan infrastruktur ini adalah unsur-unsur yang terletak
dalam perusahaan dan yang dikelola secara eksternal sebagai aplikasi pihak
ketiga yang dikelola, server data, dan jaringan.
Hal ini juga penting dan cukup fleksibel untuk mempertimbangkan teknologi baru untuk mendukung perubahan yang diperlukan oleh bisnis untuk bersaing dibutuhkan oleh bisnis untuk bersaing secara efektif.
Hal ini juga penting dan cukup fleksibel untuk mempertimbangkan teknologi baru untuk mendukung perubahan yang diperlukan oleh bisnis untuk bersaing dibutuhkan oleh bisnis untuk bersaing secara efektif.
3.3 Spesifikasi
dari e-business
E-bisnis merupakan tren
utama dalam manajemen, sebanding dengan tren bisnis penting seperti manajemen
rantai pasokan, leasing, pembayaran non tunai, mail order commerce atau
munculnya ekonomi jasa. Di IT-manajemen e-bisnis dapat dibandingkan dengan tren
seperti Enterprise Resource Planning(ERP)
atau arsitektur client-server.
E-bisnis merupakan
bisnis yang menggunakan teknologi informasi terutama internet. Proses yang memungkinkan
didasarkan pada penerapan teknologi internet dan standar yang terkait (HTTP,
HTML, XML, CORBA, dll). Ini mencakup beberapa tingkatan (lihat gambar 1).
Tingkat informasi non-interaktif berfungsi sebagai platform untuk tiga tingkat
interaksi web-enabled.
Gambar 3.1 : Levels
of internet enabled business
·
Informasi
Pada
tingkat pertama, Internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang kuat
untuk tujuan bisnis. Tidak rumit, "demokratis", murah dan mudah akses
ke sejumlah data yang disediakan untuk sejumlah besar pengguna di seluruh
dunia, di luar pembatasan yang disebabkan oleh jaringan proprietary. Untuk
mencari pelanggan informasi yang relevan harus melakukan beberapa surfing, yang
didukung oleh berbagai layanan (portal, mesin pencari, dll) yang membantu untuk
meningkatkan transparansi pasar.
·
Komunikasi
Tingkat
sederhana interaksi disediakan dengan menggunakan internet sebagai alat untuk
komunikasi. Hal ini dapat dicapai dengan layanan e-mail berbasis (misalnya
pusat interaksi pelanggan elektronik untuk pertanyaan dan keluhan pelanggan)
dan dapat mencapai tingkat yang lebih canggih dari portal bisnis. Komunikasi
ini difasilitasi oleh menghubungkan pengguna internet yang memungkinkan untuk
berhubungan dengan mitra bisnis potensial di seluruh dunia.
·
Komunitas
Selanjutnya
internet dapat diterapkan untuk pengetahuan pertukaran dalam proses tertentu
seperti penelitian, desain sistem dan solusi dan pengembangan perangkat lunak.
Di antara "terdaftar" anggota masyarakat - seperti peserta dalam
proyek open-source (misalnya Linux) - pertukaran multilateral informasi
kompleks adalah waktu dan biaya-efisien dilakukan dengan pertemuan platform
Internet tuntutan keamanan anggota komunitas. Platform masyarakat maka
mendorong dukungan groupware untuk kolaborasi di Web.
·
Perdagangan
/ Commerce
Inti
fungsi dari bisnis internet adalah memungkinkan transaksi, yaitu kontraktor,
kadang-kadang juga pemenuhan dan penagihan melalui internet. Untuk mendukung
proses bisnis ini, yaitu untuk berkoordinasi dalam rangka untuk mendapatkan fit
penawaran dan permintaan pelanggan, tempat pasar, tanda tangan elektronik atau
internet-spesifik sistem pembayaran (micropayment, cyber uang, dll) dan
komponen infrastruktur lainnya telah disusun dan diimplementasikan.
Jadi
kisaran yang memungkinkan dalam hal
jumlah kegiatan yang berkurang dari informasi ke tingkat transaksi yaitu tidak
semua peselancar atau penggunan di internet adalah pelanggan yang membeli
melalui mengklik formulir pemesanan atau membeli secara online. Banyak pembeli
beralih ke saluran dunia nyata yang familiar untuk transaksi akhir dari
informasi dan berkomunikasi di web.
3.4 Beberapa
alasan untuk investasi dalam e-business
·
Anda tidak
mampu untuk tidak ( wajib). Biaya tidak melakukan e-bisnis sama juga termasuk hilangnya pelanggan untuk pesaing dengan
website yang baik dan hilangnya pendapatan potensial. Ada juga alat yang ada
dan perangkat lunak, banyak yang dirancang untuk usaha kecil, yang menawarkan
solusi murah untuk memenuhi kebutuhan bisnis Anda.
·
E-business dapat
membantu anda menemukan penawaran bisnis yang lebih baik. Anda dapat menggunakan internet untuk mencari informasi
tentang produk, layanan dan pemasok. Ini memberikan Anda akses cepat ke review
produk dan perbandingan biaya.
·
Hal ini dapat
meningkatkan penjualan Anda. Sebuah website dapat meningkatkan penjualan Anda dengan
menyediakan pasar yang lebih besar, dengan membuat lebih mudah bagi pelanggan
dan pemasok untuk melihat produk dan jasa, dan dengan membuat lebih mudah bagi
orang untuk membeli produk Anda.
·
Hal ini memungkinkan Anda untuk meningkatkan strategi
pemasaran Anda. Dengan internet, lebih mudah untuk
meringkas dan menganalisis informasi tentang pelanggan mengunjungi dan membeli
dari website Anda. Anda dapat menggunakan informasi ini untuk mengubah strategi
promosi Anda untuk memaksimalkan penjualan.
·
Ini dapat membantu Anda menjangkau pasar baru. Orang-orang semakin menggunakan internet untuk mencari
informasi dan untuk melakukan transaksi. Tergantung pada tujuan Anda, Internet
dapat membantu Anda menargetkan pelanggan baru, termasuk pelanggan di luar
pasar lokal Anda. Bahkan jika Anda tidak menjual sesuatu secara online, website
membuat lebih mudah bagi pelanggan potensial untuk menemukan Anda.
·
Hal ini meningkatkan layanan pelanggan. Internet memungkinkan Anda untuk memberikan pelanggan
lebih banyak pilihan sementara menawarkan mereka akses cepat dan mudah ke
informasi tentang bisnis Anda. E-mail dan yang Sering Diajukan (FAQ) adalah dua
contoh sederhana, alat hemat biaya yang dapat meningkatkan hubungan pelanggan
Anda. Ditambah, Internet memungkinkan Anda untuk melayani klien 24/7.
·
Hal ini memungkinkan distribusi cepat dan luas informasi. Dengan menggunakan sebuah website yang dapat dengan mudah
diperbarui, Anda akan dapat dengan cepat menyediakan pelanggan dengan informasi
terkini. Sebagai contoh, Anda dapat mengubah produk dan harga yang lebih cepat
dan efisien di Web dibandingkan dengan katalog berbasis cetak.
·
Hal ini memungkinkan usaha kecil untuk bersaing dengan
bisnis yang lebih besar. Dari
sudut pandang pelanggan, kehadiran web profesional dapat membuat bisnis Anda
dibandingkan dengan pesaing yang lebih besar dan meningkatkan kredibilitas
bisnis Anda.
·
Hal ini dapat mengurangi biaya. E-bisnis dapat mengurangi biaya dengan mengurangi waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses bisnis. Faktur dapat diproses dengan
cepat dan akurat. Studi menunjukkan bahwa sistem otomatis dapat menyimpan
dua-pertiga dari biaya yang terlibat dalam manual memproses pesanan pelanggan.
·
Hal ini dapat membuat proses bisnis lebih efisien. Hal ini dapat membantu meningkatkan kecepatan dan
ketepatan transaksi. Sebagai contoh, sistem pemesanan online dapat
menghilangkan atau mengurangi kertas kerja manual dan ketertiban telepon dalam
berbicara.
3.5 Bentuk
pelanggaran keamanan pada E-Business
Banyak cara dimana kemanan sistem
dapat dilanggar atau di serang mulai dari kegiatan kriminal serius, suatu
organisasi / perusahaan harus mulai menentukan arah kebijakan mereka dalam
menyiasati pemasalahan kemanan yang muncul dan seiring perkembangan nya yang
mulai serius mengancam, perusahaan harus siap dalam membangun langkah-langka
pencegahan serangan keamanan untuk dapat melindungi data internal perusahaan
seperi data transaksi, konsumen dan asset komersial lainya dari beberapa
serangan berikut seperti hacking, spam, fraud dan kekeliruan dalam
mengidentifikasi (misrepresentation of identity) ini merupakan beberapa
serangan yang umum dilakukan (Combe, 2006) :
a.
Hacking
Hacking merupakan kegiatan dimana
sesorang dengan sengaja dan secara ilegal melakukan akses ke suatu sistem
jaringan bertujuan untuk mendapatkan informasi berharga seperti kartu kredit
dan melakukan penipuan dengan cara menggunakan informasi yang telah di dapat.
Ada beberapa jenis kegiatan dalam heking diantaranya pemantauan informasi,
mengakses database dan Denial Of Service.
b.
Spam
Spam merupakan e-mail yang dikirim
ke alamat secara acak dan disebut sebagai 'e-mail sampah', spam telah menjadi
masalah yang signifikan untuk organisasi / perusahaan dan individu untuk
menangani permasalahannya, motivasi pengiriman spam e-mail bermacam-macam
seperti berbentuk iklan dan lainya.
c.
Fraud
Fraud atau sering di sebut penipuan
merupakan salah satu hambatan terbesar untuk pertumbuhan internet untuk bisnis
dan perdagangan. Skala sebenarnya dari aktivitas penipuan di internet tidak
pernah diketahui karena banyak korban memilih untuk tidak melaporkan kejahatan
dan perusahaan memilih untuk menghindari publikasi akibat penipuan ini dengan
tujuan menjaga kenyamanan dari konsumen mereka.
3.6 Tipe Tipe dari E- BUSINESS
1.
B2C (Business to Cunsomers)
Merupakan system komunikasi bisnis antar pelaku bisnis
dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu. Contoh
seperti Retail
2.
B2B (Business to Business)
Merupakan system komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau
transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan
dalam kapasitas produk yang besar. Contoh nya adalah seperti EDI
3.
C2C (Cunsomer to Cunsomer)
Merupakan system komunikasi dan transaksi bisnis antar
konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu. Contohnya adalah
lelang.
4.
G2B (Government to Business)
Interaksi online antara pemerintah dengan sector-sektor
bisnis
3.7 Keuntungan
dari E-Business
1.
Bagi
perusahaan
·
Memperluas pasar hingga mencakup pasar
nasional dan pasar global,sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak
pelanggan,memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang
dinilai paling cocok.
·
Menekan biaya menyusun, memproses,
mendistribusikan, menyimpan dan mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information)
·
Memungkinkan perusahaan mewujudkan
bisnis yang sangat terspesialisasi.
·
Menekan waktu antara pembayaran dan
penerimaan produk/jasa serta menekan
biaya telekomunikasi
·
Adanya fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk
bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau
jasa secara kompetitif, sehingga control kualitas,
harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh factor factor luar yang tidak berada
di dalam control perusahaan
2. Bagi Konsumen
·
Memungkinkan
konsumen untuk dapat berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat
dan dari hampir semua lokasi
·
Memungkinkan
konsumen adlam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah, karena konsumen
biasa berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
·
Memberikan
pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan, terutama produk
terdigitalisasi, e-bisnis memungkinkan pengiriman produk secara cepat dan
real-time.
3.
Untuk
Masyarakat Umum
·
Memungkinkan
lebih banyak orang bekerja di rumah dan lebih jarang berpergian untuk
berbelanja, sehingga kemacetan dan polusi udara bisa berkurang
·
Memungkinkan
beberapa jenis barang dijual dengan harga murah, sehingga bisa terjangkau oleh
orang yang kurang mampu
·
Memfasilitasi
pemnyampaian jasa public, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
distribusi layanan sosial pemerintah secara lebih murah dan/atau berkualitas
·
Memungkinkan
masyarakat di Negara berkembang dan kawasan pedalaman menikmati produk dan jasa
yang relative langka di tempat tinggalnya.
3.8 Resiko dari
E-Business
·
Kehilangan di segi
financial secara langsung karena kecurangan
·
Pencurian Informasi
rahasia yang berharga
·
Kehilangan
kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan
·
Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen
·
Kerugian-kerugian
yang tidak terduga
·
Meningkatkan
individualisme
·
Kurang manusiawi
3.9 Melindungi Bisnis - Privasi, Keamanan dan
Hukum
Keamanan dan privasi adalah
pertimbangan yang sangat penting untuk e-business.
Sangat penting bahwa pengamanan berada di tempat untuk meningkatkan
perlindungan terhadap informasi pelanggan pribadi dan informasi bisnis
sensitif.
Beberapa ancaman
keamanan umum termasuk:
·
Spam
Pesan e-mail yang tidak diminta.
·
Virus
Program yang dirancang untuk
berkembang biak dan merusak program
lain di komputer Anda.
·
Phishing
Pesan e-mail yang dikirim yang
terlihat seperti itu berasal dari sumber resmi,
tetapi link dalam pesan pergi ke sebuah situs palsu di mana Anda dapat mengungkapkan informasi pribadi.
·
Pencurian
komputer atau informasi (atau keduanya).
v
Penyedia
layanan e-business
Umumnya memberikan
sejumlah perlindungan keamanan untuk membantu melindungi informasi. Contoh fitur
keamanan khas dan jasa meliputi:
·
Anti-virus
instalasi dan dukungan.
·
Instalasi
firewall dan dukungan. (Perhatikan bahwa firewall memisahkan salah satu bagian
dari jaringan dari yang lain).
·
Pengerasan
server dan komputer (memastikan bahwa sistem komputer dan pengaturan ditetapkan
pada tingkat keamanan yang sesuai).
·
Mendeteksi
spam atau intrusi.
·
Service
Level Agreement yang mengidentifikasi seberapa cepat penyedia layanan akan
menanggapi masalah keamanan dan jenis dan tingkat dukungan tindak lanjut.
·
Enkripsi.
Informasi sensitif harus dienkripsi atau kode untuk melindunginya.
v
Isu-isu
hukum utama
Intellectual Property (IP) merupakan
bidang hukum yang melindungi ide-ide. Sehubungan dengan Internet umumnya ada
empat bidang Intellctual Properti: Hak Cipta, Merek Dagang, dan Nama Domain.
·
Hak
Cipta
Hak
Cipta adalah hak untuk membuat salinan dan berlaku untuk gambar dan bahan-bahan
tertulis pada website Anda. Di Kanada, orang-orang yang menciptakan karya-karya
asli secara otomatis memiliki perlindungan hak cipta atas pekerjaan mereka. Hal
ini juga dapat berhubungan dengan kode komputer yang digunakan untuk membuat
program computer.
·
Merek
Dagang
Merek
dagang adalah nama atau tanda yang berhubungan dengan produk dan jasa Anda.
Sementara hak merek dagang diperoleh dengan menggunakan, mendaftarkan merek
dagang dengan Kantor Kekayaan Intelektual Kanada (CIPO) akan meningkatkan
hak-hak Anda.
Jika
memiliki nama yang unik untuk bisnis Anda atau produk yang Anda harus mencari
nasihat dari pengacara merek dagang yang berpengalaman.
·
Nama
domain
Nama
domain harus hati-hati dipilih sehingga Anda tidak melanggar merek dagang dari
bisnis lain. Berkonsultasi dengan seorang pengacara jika Anda berpikir Anda
mungkin melanggar merek dagang perusahaan lain. Nama domain tidak harus
menyertakan nama perusahaan lain atau produk.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan paper
yang berjudul “E-Business
Risk” adalah sebagai berikut:
1.
Menerapkan
e-business dapat membantu proses
bisnis menjadi lebih efektif dan efisien.
2.
Dapat
mencegah atau mengatasi resiko atau ancaman yang ada dalam menerapkan e-business.
4.2 Saran
Beberapa
saran yang dapat diambil dari pembuatan paper yang berjudul “E-Business
Risk” adalah sebagai berikut:
1.
Harus
menerapkan e-business karena dapat
meningkatkan profit perusahaan dan lebih efisien dalam menjalankan proses
bisnisnya.
2.
Harus
mengerti dan memahami cara menerapkan e-business
pada perusahaan dengan benar. Dan mengerti cara mencegah ataupun mengatasi
resiko dan ancaman yang ada dalam menerapkan e-busines.
DAFTAR PUSTAKA
Laudon,
K. C., & Traver, C. G. (2012). E-Commerce
2012 : Business. Technology.
Society
(Eighth Edition).
Kendallville: Pearson
Marakas, O. Brien. (2006). Management Information System. Boston:
McGraw-Hill.
O'Brien, James
A., Marakas, George M. (2008). Management
Information System. 8th Edition .
McGraw Hill: New York.
O'Brien,
J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction to Information System
(15th
ed.). New York, NY:McGraw-Hill Irwin
Stair, Ralph and George Reynolds. (2008).
Fundamentals
of Information Systems.
Canada:Thomson Course Technology.
Strauss,
Judy dan Raymond, Frost (2012). E-Marketing.
(6th Edition). Upper Saddle, New Jersey : Prentice Hall. Inc
Turban, &
Rainer. (2009). Introduction to
Information Systems : Enabling and
Transforming
Business.
Danvers: John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
http://ijebm.ie.nthu.edu.tw/IJEBM_Web/IJEBM_static/Paper-V7_N3/A01.pdf(Jurnal berjudul SECURITY AND TRUST IN E-BUSINESS: PROBLEMS AND
PROSPECTS) Di
akses pada tanggal 14-04-2014 pukul 08:27
MODEL
IDENTIFIKASI PERENCANAAN KEAMANAN PADA E-BUSINESS) Di akses pada tanggal 14-04-2014
pukul 08:38
http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/IMPLEMENTASI-E-BUSINESS-DI-INDONESIA.pdf (Implementasi
e-business di indonesia) diakses pada tanggal 15-04-2014 pukul 22.15
(resiko e-business) diakses pada tanggal 16-04-2014 pukul
09.20
http://psut.edu.jo/sites/raad/eBusiness_notes/Chapter%2003.pdf(E‐business
Infrastructure) di akses pada tanggal 16-04-2014 pukul 22:36
http://www.ifp.uni-stuttgart.de/publications/phowo01/Reiss.pdf(E-Business:Basics and Challenges) di akses pada tanggal 16-04-2014 pukul 22:45
http://www.gov.pe.ca/photos/original/IPEI_ebiz_book.pdf (ebook : how you can profit from E-Business)
di akses pada tanggal 16-04-2014 pukul 22:50
No comments:
Post a Comment